BANDAR LAMPUNG, — Pemerintah Kota Bandar Lampung menunjukkan dukungannya terhadap rencana pendirian Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Rencana strategis ini memasuki tahap krusial dengan digelarnya visitasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Konsil Kesehatan Indonesia (KKI), Jumat, 9 Mei 2025.
Visitasi lapangan ini dipimpin langsung oleh Direktur Penyediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Kemenkes, Anna Kurniati, SKM, MA., Ph.D., bersama Ketua KKI drg Arianti Anaya, MKM, dan jajaran pejabat teknis Kemenkes. Tim melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kesiapan UIN RIL dalam menyelenggarakan pendidikan kedokteran, mulai dari sarana-prasarana, kurikulum, hingga kerja sama dengan rumah sakit pendidikan.
Rektor UIN RIL, Prof. H. Wan Jamaluddin, menyampaikan bahwa pendirian FK merupakan respons terhadap kebutuhan tenaga medis di tengah tantangan kesehatan masyarakat yang semakin kompleks, khususnya di Provinsi Lampung.
“Fakultas Kedokteran UIN RIL akan fokus pada pengembangan pendidikan kedokteran berbasis komunitas, spiritualitas, serta penanganan sindroma metabolik seperti Diabetes Mellitus Tipe 2 yang saat ini menjadi penyakit tidak menular dominan di Lampung,” ujarnya.
Ia menambahkan, model pendidikan yang dirancang mengadopsi pendekatan Five Levels of Prevention, dan didukung oleh jejaring kerja sama dengan sejumlah rumah sakit, termasuk RSUD A. Dadi Tjokrodipo sebagai rumah sakit pendidikan utama.
Di sisi lain, Anna Kurniati dalam sambutannya mengapresiasi langkah progresif UIN RIL. Ia menyebut, pendirian fakultas kedokteran menjadi bagian dari strategi besar transformasi sistem kesehatan nasional.
“Kami menyambut baik inisiatif UIN RIL. Ini sangat sejalan dengan agenda Kementerian untuk memperluas akses layanan kesehatan, terutama di daerah-daerah yang masih mengalami kekurangan tenaga medis,” ujarnya.
Rangkaian visitasi juga melibatkan pengecekan langsung ke lokasi yang disiapkan untuk FK UIN RIL, termasuk laboratorium, ruang keterampilan klinis, dan kelengkapan peralatan. Dalam kegiatan tersebut, hadir pula jajaran pemangku kepentingan daerah, termasuk Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Desti Megaputri.
Kehadiran Pemkot dan berbagai mitra strategis, termasuk IDI Wilayah Lampung, rumah sakit pendidikan, dan puskesmas, disebut sebagai sinyal kuat dukungan daerah terhadap inisiatif ini.
“Kami melihat kesiapan UIN RIL cukup serius, terutama dalam hal komitmen pengembangan kurikulum dan jaringan klinik mitra,” kata dr. Khadafi Indrawan, Ketua IDI Cabang Bandar Lampung yang turut hadir dalam sesi diskusi bersama tim visitasi.
Sejauh ini, dokumen studi kelayakan telah disampaikan dan tengah ditelaah secara menyeluruh oleh tim Kemenkes dan KKI. Jika dinyatakan memenuhi syarat, Fakultas Kedokteran UIN RIL akan menjadi satu-satunya fakultas kedokteran berbasis keislaman di Provinsi Lampung dan diyakini mampu menutup kesenjangan kebutuhan dokter umum dan spesialis di wilayah ini.
Langkah strategis ini turut mempertegas komitmen Pemkot Bandar Lampung dalam mendukung peningkatan kualitas dan ketersediaan layanan kesehatan jangka panjang, tidak hanya melalui kebijakan, tetapi juga kolaborasi antarlembaga pendidikan dan sektor pelayanan kesehatan.