BANDAR LAMPUNG, — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung mengambil langkah cepat pascakejadian tragis yang menewaskan seorang anak laki-laki di kolam air mancur Tugu Pengantin, Lungsir, Kecamatan Telukbetung Utara. Bocah yang diperkirakan berusia 12 tahun itu ditemukan mengambang di kolam pada Senin sore, 26 Mei 2025, sekitar pukul 15.10 WIB.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandar Lampung, Ahmad Nurizki Erwandi, mengatakan pihaknya akan memasang papan peringatan di sekitar kolam sebagai langkah antisipatif. “Kami akan segera menempatkan imbauan agar masyarakat, khususnya anak-anak, tidak terlalu dekat dengan kolam. Ini langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Nurizki, Selasa (27/5).
Langkah ini, kata dia, merupakan bagian dari upaya meningkatkan keselamatan publik di ruang-ruang terbuka yang menjadi titik berkumpul warga. Ia juga mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati, terutama saat membawa anak-anak bermain di sekitar area tersebut.
Peristiwa memilukan itu terjadi saat korban diduga tengah bermain bersama teman-temannya di sekitar kolam. Saksi mata yang berada di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Siger Milenial melihat tubuh bocah itu mengambang dan segera melapor ke petugas keamanan. Tim Satpol PP yang berjaga langsung mengevakuasi jenazah dengan bantuan polisi dan membawa korban ke RSUD Abdul Moeloek.
Kapolsek Telukbetung Utara, AKP Martoyo, membenarkan adanya laporan tersebut dan mengatakan bahwa pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama Tim Inafis Polresta Bandar Lampung. “Korban ditemukan memakai kaus hijau bergaris dan celana pendek hitam kotak-kotak. Tidak ada indikasi aliran listrik di sekitar kolam. Dugaan sementara, korban terpeleset dan tenggelam,” jelasnya.
Ia menambahkan, kedalaman kolam di bagian tepi hanya sekitar 50 sentimeter, namun tetap berbahaya bagi anak-anak, terutama saat hujan mengguyur kawasan itu sebelum kejadian. Dari hasil keterangan saksi, korban diketahui sering mengemis dan bermain di kawasan air mancur dan disebut berasal dari daerah Gudanglelang, Telukbetung Selatan.
Pemerintah kota menyatakan duka mendalam atas peristiwa ini dan menekankan pentingnya pengawasan serta partisipasi warga untuk menjaga keselamatan di ruang publik.
“Tragedi ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa keselamatan warga, khususnya anak-anak, harus menjadi prioritas dalam perencanaan dan pengelolaan fasilitas umum,” tutup Nurizki.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih menyelidiki identitas lengkap korban dan kronologi kejadian. Masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga diminta segera melapor ke kantor kepolisian terdekat.
(red)