Bandarlampung, Lampung Update – Ketua DPRD Provinsi Lampung, Ahmad Giri Akbar, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Pemerintah Provinsi Lampung untuk menggratiskan seluruh biaya pendidikan di jenjang SMA, SMK, dan SLB mulai tahun ajaran 2025/2026, termasuk penghapusan pungutan uang komite.
“Sudah sepatutnya kebijakan sekolah gratis ini dijadikan langkah strategis yang harus terus diperkuat dan dijaga keberlanjutannya,” ujar Giri Akbar, Sabtu (7/6/2025).
Politisi Partai Gerindra yang juga menjabat Sekretaris DPD Gerindra Lampung ini menegaskan, pendidikan merupakan hak dasar setiap warga negara dan menjadi kunci utama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Untuk menjamin kelancaran program ini, DPRD Lampung berkomitmen mendukung alokasi anggaran yang memadai dan mengawasi pelaksanaannya agar berjalan secara transparan, akuntabel, dan tepat sasaran. Selain itu, DPRD Lampung juga mendorong peningkatan kualitas pendidikan, baik dari sisi sarana prasarana, kompetensi guru, hingga pelayanan pendidikan inklusif.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk orang tua, pendidik, dan pemangku kepentingan lainnya, untuk bersama-sama menyukseskan program ini demi masa depan generasi muda Lampung yang lebih baik,” lanjutnya.
Sebelumnya, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal secara resmi menghapus pungutan uang komite bagi seluruh siswa SMA, SMK, dan SLB negeri. Langkah ini merupakan bagian dari visi besar membangun pendidikan yang inklusif dan berkualitas tanpa hambatan biaya.
“Mulai sekarang, tidak boleh ada lagi pungutan uang komite untuk siswa. Semua kebutuhan sekolah akan dibantu melalui APBD,” tegas Gubernur saat memberikan pengarahan kepada kepala sekolah se-Lampung, Kamis (5/6/2025).
Gubernur juga menyoroti rendahnya capaian pendidikan di Lampung, dimana hanya 20 dari 352 sekolah negeri yang berhasil meloloskan siswanya dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun ini. Bahkan, sebanyak 49 sekolah tercatat tidak mengantarkan satu pun siswanya ke perguruan tinggi.
“Kita tidak akan mampu memajukan Indonesia jika SDM kita tertinggal. Anak-anak Lampung harus disiapkan sejak sekarang agar tak kalah bersaing,” ujar Mirza.
Untuk mendukung transformasi pendidikan, Pemprov Lampung merancang pembentukan 35 sekolah unggulan diberbagai kabupaten/kota, memperkenalkan mata pelajaran pilihan baru seperti Bahasa Jepang, Korea, dan Arab untuk siswa kelas 12, serta mengarahkan dana CSR perusahaan untuk mendukung sektor pendidikan.(**)



















