BANDAR LAMPUNG,– Pemerintah Kota Bandar Lampung melalui Dinas Koperasi dan UMKM terus mengakselerasi pembentukan koperasi baru di tingkat masyarakat sebagai bagian dari program nasional Koperasi Merah Putih. Hingga pertengahan Juli 2025, tercatat sudah terbentuk 107 koperasi dari total target 126 koperasi se-Kota Bandar Lampung.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandar Lampung, Riana Apriana, menyebutkan bahwa koperasi-koperasi baru tersebut diberi nama Koperasi Tapis Berseri, dan mayoritas berbasis konsumsi. Ia optimistis target pembentukan koperasi baru akan tercapai dalam waktu dekat.
“Alhamdulillah, sampai saat ini sudah terbentuk 107 koperasi dari target 126. Kami yakin bisa memenuhi target karena musyawarah pembentukan koperasi terus berjalan di tingkat masyarakat,” ujar Riana saat ditemui wartawan, Selasa (17/5).
Baca Lainnya :
Blak-blakan Mentan Amran Sebut Ada Pejabat Kementan Jadi DPO Kasus Mafia Pangan 0
Hadiri Halal Bihalal PKS, Eva Dwiana Ajak Bersinergi Bangun Kota Bandar Lampung0
Grand Final Muli Mekhanai 2025: Eva Dwiana Harap Finalis Jadi Duta Budaya dan Pariwisata Andal0
Eva Dwiana Buka Diklat Satgas RETINA: Bentuk Remaja Tangguh Anti Narkoba dan Judi Online0
Pemkot Bandar Lampung Siapkan Lahan Hibah untuk Pembangunan Kantor BKN0
Program ini merupakan bagian dari Gerakan Koperasi Merah Putih yang menargetkan pembentukan 80 ribu koperasi baru secara nasional. Bandar Lampung menjadi salah satu kota yang cukup progresif dalam mendukung gerakan tersebut.
Meski demikian, Riana tak menampik adanya kendala teknis dalam proses pendaftaran koperasi ke dalam sistem digital Kementerian Koperasi dan UKM. Salah satu hambatan yang dihadapi adalah lambannya akses laman resmi pendaftaran koperasi.
“Kendalanya memang di sistem online. Karena semua daerah di Indonesia sedang mendaftarkan koperasi baru secara serentak, maka server jadi lambat,” jelasnya.
Riana menegaskan bahwa koperasi yang dibentuk bukanlah transformasi dari koperasi lama yang sudah tidak aktif, melainkan koperasi baru yang dibentuk dari nol oleh masyarakat. Pemkot memfasilitasi pembentukan koperasi mulai dari pembentukan pengurus hingga proses pendaftaran daring.
“Ini bukan revitalisasi koperasi lama. Kami benar-benar mulai dari awal. Masyarakat bentuk koperasi, siapkan pengurus dan anggota baru, lalu kami bantu daftarkan secara online,” imbuh Riana.
Ke depan, Dinas Koperasi dan UMKM berencana mendorong koperasi-koperasi ini tidak hanya menjadi wadah simpan pinjam, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi dan pemberdayaan UMKM lokal. Skema koperasi yang digerakkan masyarakat diharapkan menjadi fondasi ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan di kota ini.
“Fokus kita bukan hanya jumlah, tapi bagaimana koperasi ini bisa menjadi motor pemberdayaan UMKM di Bandar Lampung,” tandasnya.
(red)