Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Politik

DPRD Lampung Godok Perda Tata Niaga Singkong

24
×

DPRD Lampung Godok Perda Tata Niaga Singkong

Share this article
Example 468x60

Bandarlampung, Lampung Update – Anggota DPRD Provinsi Lampung, Budhi Condrowati, menegaskan komitmen legislatif untuk melahirkan Peraturan Daerah (Perda) Tata Niaga Singkong sebagai payung hukum yang melindungi petani sekaligus menjaga keseimbangan kepentingan industri pengolahan.

Politisi PDI Perjuangan yang juga tergabung dalam Panitia Khusus (Pansus) Tata Niaga Singkong ini menyebut, persoalan harga singkong di Lampung tak kunjung tuntas karena belum ada regulasi yang mengatur sistem tata niaganya secara menyeluruh.

Example 300x600

“Sudah lama saya sampaikan, Lampung butuh aturan yang adil. Regulasi ini tidak boleh melemahkan petani, tapi juga tidak boleh merugikan perusahaan. Prinsipnya harus win-win solution,” kata Budhi pada Selasa, (14/10/2025).

Ia menjelaskan, Perda Tata Niaga Singkong nantinya diharapkan mampu menciptakan transparansi harga, kepastian kontrak kerja, serta perlindungan bagi petani dan pelaku usaha.

“Selama ini fluktuasi harga singkong sering menimbulkan gejolak di tingkat petani. Dengan regulasi ini, kita ingin ada kepastian harga dan keadilan distribusi keuntungan,” ujarnya.

Budhi juga menekankan pentingnya proses penyusunan Perda yang terbuka dan partisipatif.

Ia menilai, kolaborasi antara petani, asosiasi, dan industri pengolah menjadi kunci agar aturan tersebut efektif di lapangan.

“Petani, asosiasi, dan pelaku industri harus duduk bersama. Kita ingin Perda ini lahir dari kesepahaman, bukan hanya dari meja rapat. Regulasi harus bisa dijalankan, bukan sekadar formalitas,” tegasnya.

Sebelumnya, Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia (PPUKI) Provinsi Lampung pada Senin (13/10/2025) bertemu Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.

Dalam pertemuan itu, Gubernur menyatakan kesiapannya menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait harga singkong sebagai perlindungan sementara bagi petani sebelum Perda disahkan.

Ketua PPUKI Lampung, Dasrul Aswin, menyambut baik langkah tersebut.

Ia menegaskan perlunya dasar hukum yang melindungi petani dari posisi tawar yang lemah dalam penentuan harga.

“Kita butuh aturan yang memberi kepastian dan keadilan bagi petani. Selama belum ada dasar hukum yang jelas, petani akan selalu berada di posisi lemah,” ujar Dasrul.(**)

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *